Kata Kata Hati untuk Kamu? Mungkin itu yang pas buat judul postingan kali ini. Apa yang aku rasain dulu sampe sekarang sama kamu, aku tulis dalam kata-kata yang mungkin terlalu panjang buat kamu baca. Tapi tolong baca dan resapi kata-kata ini.
"Maaf Terlalu Panjang"
Sulit rasanya ketika harus jauh darimu. Menjauh darimu.
Aku tidak akan mengelak,
Juga tak akan aku tutup-tutupi perasaan seperti ini.
Seperti yang telah engkau ketahui sedikit tentangku.
Benar.. Aku terbuka kepadamu.
Berani jujur meskipun terkadang jujurku sedikit menjengkelkan.
Bahkan sampai saat inipun,
Saat kau membaca tulisan ini.
Lima sampai tujuh menit kedepan kamu masih akan melihatku jujur.
Atau mungkin terlihat lugu ?
Baiklah.. Apapun itu..
Kamu akan semakin tahu aku sedikit demi sedikit.
Maaf jika aku memulainya dengan kata sulit.
Aku juga tidak tahu harus memulainya dari sudut mana.
Dari pandangan dan keadaanmu atau dari diriku sendiri.
Kalau boleh aku berpendapat,
Kita memang sama bodohnya ketika itu.
Tapi tenang..
Aku sadar kalau akulah yang lebih bodoh di sini.
Aku mengakui kalau ini kesalahanku.
Seperti selayaknya manusia.
yang sedang tumbuh berkembang dengan kemanusiawiannya.
Memang sebenarnya tidak layak jika kita harus menyalahkan keadaan ataupun waktu.
Karena itu memang tidak bisa dijadikan alasan..
yang aku tahu.
Manusia adalah manusia.
Seperti halnya planet-planet yang beredar dalam satu sistem tata surya.
atau seperti bulan yang mengitari bumi.
Kita memang memiliki lintasan kita masing masing.
Kita berotasi dan mengorbit dalam lintasan kita masing-masing.
Namun ada suatu ketika,
Dimana kita akan berada dalam satu garis lurus.
Aku, kamu, dan matahari.
Ya..
Disitulah yang aku maksudkan saat kita bertemu.
Gerhana matahari yang timbul,
Mungkin akan membuat sebagian orang tercengang karena keindahannya.
Dan disitulah yang aku maksudkan,
Saat kita merasa jatuh cinta.
Aku menganggapnya sebuah takdir..
Kamu.. ??
Maka mulai saat ini, aku akan menyalahkan diriku sendiri.
yang melihat ke atas dengan tidak memperdulikan bahaya,
yang mungkin akan membuat kedua mataku menjadi buta.
Aku yang mungkin saat melihat keindahan itu,
Sedang tidak dalam keadaan mengerti.
Atau sebenarnya mengerti tapi aku lalai.
Entahlah..
Aku sudah tidak ingat akan hal itu.
Namun yang pasti,
Sekarang bukan waktu yang tepat untuk kembali menengok ke masa lalu.
Sadar ketika aku sudah dalam keadaan tertinggal.
Benih yang dahulu belum terlalu aku pedulikan.
Sekarang sudah tumbuh menjadi sebuah pohon kecil,
yang tingginya belum ada sepundakku.
Namun..
Sudah memiliki sebuah penyakit yang nantinya aku yakin..
Ya Rabbi..
Bila ku jatuh hati.
Ku ingin terbang cepat hingga syaiton tak sanggup hinggap.
Akan sangat mengganggu pertumbuhannya.
Padahal aku tidak ingin melihatnya kelak,
Menjadi sebuah pohon yang kerdil yang tidak bisa menghasilkan buah manis,
yang seharusnya bisa kita nikmati bersama suatu saat..
InsyaAllah..
Maafkan aku cinta.
Dulu aku tidak mengerti apa yang harus aku lakukan.
Namun..
Kali ini aku mencoba memulainya dengan mengencangkan ikat pinggangku.
Setelah kemarin aku sudah berusaha tidak mengubungimu.
Sekian waktu dengan maksud untuk sedikit menghilangkan kau dari pikiranku.
Namun malah menimbulkan banyak sekali kau di dalam otakku.
Bahkan suatu ketika,
Saat dimana seharusnya tidak ada yang lain selain DIA.
Kau muncul begitu saja membuyarkan konsentrasiku.
Astagfirullah ...
Sampai ketika kita terlibat dalam suatu pembicaraan,
dan kau menceritakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan.
Maafkan aku..
Tapi seperti itulah usahaku memberikan pupuk,
untuk kesuburan pohon yang sekarang sedang tumbuh.
Dengan terus berharap suatu saat,
Tetap akan berbuah seperti yang diharapkan.
Bukankah kau juga pernah mengatakan untuk mencicipi manisnya suatu saat?
Cukup hanya dengan aku tahu dan engkaupun tahu.
Selebihnya biarlah Dia yang menentukan.
Kan kita sudah punya orbit masing-masing... :)
Mari berdo'a untuk selalu diberikan yang terbaik,
Dengan tanpa memaksakan kehendak masing-masing.
Dan yang seperti banyak orang katakan,
"Menunggulah dalam kesibukan memperbaiki diri."
"Menunggulah dalam kesibukan beramal shalih."
"Persubur silaturahim dan mendoakan saudara seiman."
"Kita tidak bisa mempersiapkan orang yang akan menjadi jodoh kita."
"Kita tidak punya kendali untuk mengatur orang yang akan jadi jodoh kita."
"Kita hanya bisa mempersiapkan diri kita."
Menikmati indahnya bersabar,
Sambil menunggu kejutan-kejutan yang Allah berikan kepada kita.
Untuk Kamu, Kekasih Yang Merajai Hati Aku.. :)
By: Fairish
Gak bisa bilang apa-apa lagi, cuma bisa berharap semuanya akan menjadi lebih baik dan terbaik buat aku ataupun kamu disana. Just Kata Kata Hati untuk Kamu disana.